Buku Tamu


ShoutMix chat widget

in the resident

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 13 Maret 2011

Uang Logam Indonesia


Sejak kemerdekaan kita, Indonesia telah mengeluarkan berbagai bentuk pecahan uang logam, ada yang terbuat dari nickel, kuningan, alumunium bahkan yang terbaru berbahan bimetal. Secara keseluruhan Indonesia memiliki 15 jenis pecahan dari yang terkecil yaitu 1 sen s/d yang terbesar 1000 rupiah.
Pecahan-pecahan tersebut adalah:
1. 1 sen
2. 5 sen
3. 10 sen
4. 25 sen
5. 50 sen (2 jenis)
6. 1 rupiah
7. 2 rupiah
8. 5 rupiah (3 jenis)
9. 10 rupiah (3 jenis)
10. 25 rupiah (2 jenis)
11. 50 rupiah (3 jenis)
12. 100 rupiah (4 jenis)
13. 200 rupiah
14. 500 rupiah (2 jenis)
15. 1000 rupiah



Uang logam Indonesia (27 jenis komplit set)
Dari ke 27 jenis pecahan tersebut, terdapat lebih banyak lagi variasi emisi tahun, total semuanya terdapat 77 variasi emisi. Untuk mengumpulkan semuanya tidaklah mudah. Ada emisi-emisi tertentu yang sangat sukar ditemukan baik dalam kondisi biasa apalagi dalam kondisi UNC.


PECAHAN 1 SEN

Merupakan uang logam dengan pecahan terkecil yang pernah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, berbahan alumunium dan bertahun 1952. Harga menurut katalog untuk kondisi UNC sekitar Rp. 10.000,- perkeping



Pecahan 1 sen 1952



PECAHAN 5 SEN

Juga terbuat dari alumunium dan mempunyai 2 variasi emisi yaitu 1951 dan 1954, harga Rp. 5000 perkeping UNC.




Pecahan 5 sen emisi 1951 dan 1954




PECAHAN 10 SEN


Terbuat dari alumunium, mempunyai 3 variasi emisi yaitu 1951, 1954 dan 1957. Harga ketiga variasi ini sekitar Rp. 5000 perkeping UNC.



Pecahan 10 sen variasi emisi lengkap, 1951, 1954 dan 1957



PECAHAN 25 SEN

Berbahan alumunium dan mempunyai 3 variasi emisi: 1952, 1955 dan 1957. Harga sekitar Rp. 5000 perkeping UNC.





Pecahan 25 sen variasi emisi lengkap



PECAHAN 50 SEN

Terdapat 2 jenis pecahan 50 sen yang pernah dikeluarkan oleh Indonesia yaitu:

1. PECAHAN 50 SEN DIPONEGORO

Terdiri dari 4 variasi emisi yaitu 1952, 1954, 1955 dan 1957, emisi 1954 adalah yang terlangka dan bernilai sekitar Rp. 50.000 perkeping, sedangkan yang lainnya sekitar Rp. 5000.


Pecahan 50 sen Diponegoro variasi emisi lengkap


2. PECAHAN 50 SEN ALUMUNIUM

Mempunyai 3 variasi emisi, 1958, 1959 dan 1961, Harga ketiga variasi kurang lebih sama yaitu Rp. 5000 perkeping UNC.


Pecahan 50 sen variasi emisi lengkap



PECAHAN 1 RUPIAH


Hanya ada satu macam saja, yaitu emisi 1970 dan terbuat dari alumunium. Harga hanya beberapa ribu rupiah saja perkepingnya.


Pecahan 1 rupiah 1970



PECAHAN 2 RUPIAH

Juga hanya ada satu macam, terbuat dari alumunium emisi 1970, harga sekitar Rp. 2000 perkeping.


Pecahan 2 rupiah 1970


PECAHAN 5 RUPIAH


1. PECAHAN 5 RUPIAH BURUNG

Terbuat dari alumunium bertahun 1970, harga menurut katalog sekitar Rp. 8000 perkeping UNC.


Pecahan 5 rupiah 1970





2. PECAHAN 5 RUPIAH KELUARGA BERENCANA (KB)


Disebut juga sebagai 5 rupiah KB (besar), bertahun 1974, harga sekitar Rp. 3.000 perkeping.


Pecahan 5 rupiah 1974 KB (besar)


Emisi berikutnya mempunyai bentuk lebih kecil sehingga sering disebut sebagai KB (kecil), terbuat dari alumunium dan bertahun 1979, 1995 dan 1996, kedua emisi terakhir lebih langka sehingga bernilai jual sedikit lebih tinggi yaitu sekitar Rp. 6.000,- untuk kondisi UNC.


Pecahan 5 rupiah KB (kecil) variasi emisi lengkap


PECAHAN 10 RUPIAH


1. PECAHAN 10 RUPIAH NICKEL

Hanya terdiri satu emisi yaitu tahun 1971, harga jual sekitar Rp. 4000 - Rp. 5000 perkeping.


Pecahan 10 rupiah 1971


2. PECAHAN 10 RUPIAH KUNINGAN

Bergambar Tabanas dan hanya terdiri dari satu emisi yaitu 1974, harga sekitar Rp. 5000.


Pecahan 10 rupiah 1974


3. PECAHAN 10 RUPIAH ALUMUNIUM

Juga bergambar Tabanas dan bertahun 1979, harga juga sekitar Rp. 5.000 perkeping.


Pecahan 10 rupiah 1979



PECAHAN 25 RUPIAH


1. PECAHAN 25 RUPIAH NICKEL

Bergambar burung dan bertahun 1971, harga Rp. 5000 perkeping.


Pecahan 25 rupiah 1971


2. PECAHAN 25 RUPIAH ALUMUNIUM

Bergambar buah pala dan mempunyai 6 tahun variasi emisi yaitu 1991, 1992, 1993, 1994, 1995 dan 1996. Yang tersulit adalah emisi 1993. Harga jual sekitar Rp. 1000 perkeping.


Pecahan 25 rupiah variasi emisi lengkap




PECAHAN 50 RUPIAH

1. PECAHAN 50 RUPIAH NICKEL

Bergambar burung cendrawasih, terbuat dari nickel dan hanya terdiri dari satu emisi yaitu 1971, bernilai jual sekitar Rp. 5000 perkeping.


Pecahan 50 rupiah 1971


2. PECAHAN 50 RUPIAH KUNINGAN

Bergambar komodo, terbuat dari kuningan dan terdiri dari 8 variasi emisi 1991, 1992, 1993, 1994, 1995, 1996 dan 1998. Emisi tersulit adalah 1997. Uang logam ini masih dipergunakan sebagai alat pembayaran yang sah.


Pecahan 50 rupiah kuningan emisi lengkap

3. PECAHAN 50 RUPIAH ALUMUNIUM

Bergambar burung Kepodang, terbuat dari alumunium dan terdiri dari 3 emisi yaitu 1999, 2001 dan 2002.


Pecahan 50 rupiah alumunium variasi emisi lengkap


PECAHAN 100 RUPIAH


Sejak tahun 1973 Bank Indonesia telah mengeluarkan berbagai macam pecahan 100 rupiah, dimulai dengan pecahan 100 rupiah berbahan nickel dan berukuran besar dengan gambar rumah gadang (sering disebut sebagai 100 tebal), lalu digantikan pecahan yang lebih tipis (100 tipis) sampai yang terakhir terbuat dari bahan aluminium.




1. PECAHAN 100 RUPIAH NICKEL (TEBAL)

Terbuat dari nickel, hanya terdapat satu variasi saja yaitu tahun 1973, harga berkisar dari Rp. 1000 s/d Rp. 10.000 perkeping tergantung kualitasnya.


Pecahan 100 rupiah 1973 tebal


2. PECAHAN 100 RUPIAH NICKEL (TIPIS)

Lebih tipis dibandingkan pendahulunya, juga terbuat dari nickel, emisi 1978, harga lebih murah sedikit bila dibandingkan dengan yang tebal.


Pecahan 100 rupiah 1978 tipis




3. PECAHAN 100 RUPIAH KUNINGAN

Bergambar karapan sapi dan terdapat 8 tahun emisi yaitu 1991, 1992, 1993, 1994, 1995, 1996, 1997 dan 1998. Masih relatif mudah ditemukan.


Pecahan 100 kuningan


Pecahan 100 rupiah kuningan variasi emisi lengkap 1991 s/d 1998


4. PECAHAN 100 RUPIAH ALUMUNIUM

Bergambar burung Kakatua Raja, dan memiliki 7 tahun emisi,
yaitu 1999, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004 dan 2005. Masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.



Pecahan 100 rupiah aluminium


Pecahan 100 rupiah variasi emisi lengkap 1999 s/d 2005

Kamis, 10 Maret 2011

Peran Perempuan di Sains Akan Makin Besar

Rabu, 9 Maret 2011
Dr. Herawati Sudoyo, Direktur Eijkman Institute, Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi dari BPPT yang juga penerima Habibie Award (foto: Okezone/ De2)

JAKARTA - Ke depannya, perempuan diharapkan akan semakin berperan dalam dunia sains, berdasarkan hasil diskusi WebCast antara ilmuwan wanita Indonesia dan AS.

Diskusi dari beberapa ilmuwan wanita AS dan Indonesia ini bertemakan 'Women in Science', yang diselenggarakan dalam rangka perayaan ulang tahun ke-100 Hari Wanita Internasional pada hari Selasa (8/3/2011) malam.

"Para ilmuwan wanita harus mendorong generasi yang lebih muda agar bisa mengerahkan kemampuan handalnya untuk menjadi seorang ilmuwan," ujar Lisa P. Jackson, kepala program Enviromental Protection Agency (EPA), badan perlindungan kesehatan dan lingkungan bagi warga Amerika, melalui video-conference,Selasa (8/3/2011).

Pada video-conference yang ditayangkan langsung di @america, Pacific Place, Jakarta, Jackson juga mengatakan kalau semua wanita itu bisa menjadi ilmuwan.

"Keberadaan ilmuwan wanita saat ini dirasa juga cukup penting," jelas Kerry-Ann Jones, Asisten Menlu AS untuk bidang Kelautan, Lingkungan Hidup dan Sains, yang juga melalui video-conference langsung dari Washington, AS.

Meski harus memiliki dedikasi yang tinggi untuk bidang yang ia geluti, dalam hal sains, tapi hendaknya ilmuwan wanita juga jangan sampai melupakan keluarga.

"Harus seimbang antara pekerjaan dengan keluarga," kata Herawati Sudoyo, Deputi Direktur Institut Eijkman.

Senada dengan dr. Herawati, peraih Habibie Award 2010, Dr. Eniya Listiani Dewi, juga mengatakan kalau wanita harus memisahkan waktu antara pekerjaan dan keluarga.

Ketika ditanya mengenai harapan untuk para ilmuwan wanita di Indonesia ke depannya, Dr. Dewi menjawab kalau perkembangan pekerjaan ilmuwan wanita sangat dibutuhkan.

"Meski kaum pionir sains masih didominasi oleh kaum pria, namun keberadaan wanita di dunia sains juga sangat dibutuhkan di sains," jelas Dr.Dewi
.
Dr. Herawati Sudoyo mengatakan kalau para wanita ingin menjadi ilmuwan, cara yang tepat untuk awalan adalah dengan mengikuti kata hati, mencari akses dan pembimbing yang tepat, serta mulai untuk membangun jaringan. (srn)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More